Ketahuilah SIA-SIA IBUMU mengandung,melahirkan,membesarkan sampai
hari ini karena kedurhakaan yang ada karena ibumu tidak menuainya dari
apa yang ditanam di dunia ini.
MAKA DARI ITU TIDAK ADA GUNANYA MATI.
Mari kita renungkan diri kita.........!!!
Baik yang ibundanya masih hidup atau mati ,jika kita durhaka sungguh
amat sia-sia kita dilahirkan ke dunia ini oleh ibunda.Susah payah sejak
mengandungnya penuh dengan penderitaan bahkan nyawa ibu jadi taruhannya
di hadapan Allah swt saat-saat kita terlahir di dunia.Sudah seberapa
banyak kita berbakti di dunia ini untuk mengembalikan setetes air susu
ibu yg telah kita telan???. Padahal kita sudah menyusu ibu waktu kecil
entah berapa tetes,gelas..atau
drum......................................tak tahu.
Dan tidak
mungkin kita bisa menembalikan walau setetes air susu sekalipun kita
bisa memberi uang 1000 trilyun.Karena setetes air susu dari ibu
nilainya kasih sayang tuluuuusssss.....yg tak berharap kembali dengan
apapun nilai duniawi.
Lalu dengan apa kita membalas budi
baiknya..???.Bukankah itu adalah hutang kita yang tak mungkin terbayar
sampai kapanpun sampai kita mati.
Sungguh luar biasa ajaran di PRANA
SAKTI INDONESIA dengan kalimat tertinggi yang difokuskan dzikir '"LAA
ILAAHA ILLALLAH" dalam setiap gerakan jurus-jurusnya.Dan apabila sudah
tamat dasar diwajibkan cium kaki ibunda seraya mohon maaf sgl
kesalahan,kedurhakaan selama dibesarkan.............dan tidak boleh
dilepas sebelum ibu membersihkan hatinya memberi maaf dan meridhai atas
jalan hidupnya saat ini dan masa datang dalam menjalani hidup bukan saja
dunia namun sampai akherat.
MARI KITA RENUNGKAN SAUDARA-SAUDARAKU ANGGOTA PRANA SAKTI INDONESIA DI MANAPUN BERADA.AYAT DI BAWAH INI....!!!!
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ
كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً
حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ
أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى
وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي
ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang
ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya
dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga
puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat
puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri
ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku
dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah
kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)
Kita
bertanya pada diri kita sendiri seberapa besar getaran hati kita
menghayati ayat-ayat Alquran di atas.???.Takut...,sangat takut...atau
biasa saja ???.Jika biasa saja berarti kita mungkin banyaknya dosa-dosa
kita yang membuat hati mati.Mungkin hanya dengan bertobat perbanyak
istiqfar dengan memperanyak amalan sholeh.
Mungkin ilmu kita di
Prana Sakti Indonesia belum bisa mencapai tataran tinggi karena masih
durhakanya kita kepada ibunda karena ridha Allah Swt dari ridhanya ibu
termasuk ilmu yang kita miliki selama ini.
Yang ibunya masih hidup sebaiknya sering-seringlah cium kaki ibu tanpa batas waktu kapan berhenti semasih ada waktu.
MARI KITA RENUNGKAN HADIST DI BAWAH INI
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang
kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai
Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi
shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut
kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi
wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian
siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali,
‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab,
‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548).
Jika hati kita belum bisa menghayati dan bergetar rasa takut karena
durhaka kepada ibu,berarti kita memang belum pantas naik tingkat di
Perguruan Beladiri Tenaga Dalam Islam Prana Sakti Indonesia.
Sebaiknya benahi diri dulu karena menjadi anak sholeh belum bisa
terpenuhi sebagai bukti menjadi orang yang memiliki GELAR MUTAQIN".
Semoga Allah Swt senantiasa mengampuni kita dan menunjukkan jalan-Nya.Aamiin....
Kamis, 28 Januari 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar