Dalam hadits yang panjang mengenai orang-orang yang dahsyat siksanya di neraka, pezina dijelaskan siksanya dalam hadits ini:
Telah menceritakan kepadaku Mu`ammal bin Hisyam Abu Hisyam telah
menceritakan kepada kami Isma’il bin Ibrahim telah menceritakan kepada
kami ‘Auf telah menceritakan kepada kami Abu Raja’ telah menceritakan
kepada kami Samurah bin Jundab radliallahu ‘anhu, Rasulullah
Shallallahu’alaihiwasallam seringkali mengatakan kepada para sahabatnya;
“Apakah diantara kalian ada yang bermimpi?” Kata Samurah; maka ada
diantara mereka yang menceritakan kisahnya. Suatu saat ketika subuh,
beliau berkata: “Semalaman aku didatangi dua orang, keduanya mengajakku
pergi dan berujar; ‘Ayo kita berangkat! ‘ Aku pun berangkat bersama
keduanya, dan kami mendatangi seseorang yang berbaring dan yang lain
berdiri disampingnya dengan membawa batu besar, lalu ia menjatuhkan batu
tersebut di kepalanya sehingga kepalanya pecah dan batu menggelinding
disini. Orang tadi terus mengikuti batu dan mengambilnya, namun ketika
dia belum kembali kepada yang dijatuhi, tetapi kepalanya telah kembali
seperti sedia kala. Lantas orang tadi kembali menemuinya dan mengerjakan
sebagaimana semula. Sayapun bertanya kepada dua orang yang membawaku;
‘Subhanallah, mengapa kedua orang ini seperti ini? ‘ keduanya menjawab;
‘Mari kita berangkat ke tempat lain dahulu! ‘ Kami pun berangkat, lantas
kami mendatangi seseorang yang terlentang diatas kedua tengkuknya
sedang ada orang lain yang berdiri di sampingnya sambil membawa pengait
besi, ia memegang salah satu samping wajahnya dan memotong-motong
dagunya hingga tengkuknya, dan tenggorokannya hingga tengkuknya, dan
matanya hingga tengkuknya” -Kata Auf, terkadang Abu Raja’ menggunakan
redaksi; ‘lantas membelah-belah dagunya, bukan memotong- “kemudian orang
yang memotong berpindah ke sisi dagu lain dan memperlakukan korbannya
sebagaimana ia lakukan pada sisi dagu pertama. Belum ia selesai
memotong-mogong dagu kedua, maka dagu samping pertama kembali seperti
semula, maka orang itu memperlakukannya sebagaimana semula. Maka saya
bertanya; ‘Subhanallah, kenapa dua orang ini? ‘ Namun kedua orang yang
membawaku hanya berujar; ‘Mari kita pindah ke tempat lain dulu! ‘ Maka
kami berangkat, hingga kami mendatangi suatu tempat seperti tungku.”
Kata Abu Raja, seingatku Samurah mengatakan; “Tungku tersebut
mengeluarkan suara gemuruh.- Lantas kami melihat isinya, tak tahunya
disana ada laki-laki dan wanita telanjang, mereka didatangi oleh sulut
api dari bawah mereka, jika sulutan api mengenai mereka, mereka
mengerang-ngerang. Maka saya bertanya kepada dua orang yang membawaku;
‘apa sebenarnya dengan orang-orang ini? Namun kedua orang yang membawaku
hanya berujar; ‘Ayo kita berpindah ke tempat lain! ‘ Maka kami terus
berangkat, dan kami mendatangi sebuah sungai.” Dan setahuku Samurah
mengatakan; ‘sungai merah seperti darah-, “tak tahunya di sungai ada
laki-laki yang berenang, sedang ditepi sungai ada orang yang
mengumpulkan banyak bebatuan, apabila yang berenang tadi sampai ke
tepian sungai, ke tempat orang yang mengumpulkan bebatuan, maka ia
membuka mulutnya dan orang yang di tepi tadi memasukkan batu ke
mulutnya, lantas ia berenang kemudian kembali lagi, setiap kali ia
kembali ke tepi, mulutnya membuka dan orang yang di tepi menyuapinya
dengan batu itu. Saya bertanya kepada dua orang yang membawaku; ‘kenapa
dua orang ini? ‘ keduanya menjawab; ‘Ayo kita pindah ke tempat lain
dulu! ‘ Maka kami pun berangkat, lantas kami mendatangi seseorang yang
wajahnya menyeramkan sebagaimana seseorang yang paling menyeramkan yang
pernah kalian lihat. Dan di dekatnya terdapat api yang terus ia nyalakan
dan dia berlari di sekitarnya. Saya bertanya kepada dua orang yang
membawaku; ‘mengapa orang ini? ‘ kedua orang yang membawaku berujar;
‘Ayo kita pindah ke tempat lain dahulu! ‘ Lantas kami berangkat. Lalu
kami mendatangi sebuah kebun yang secara merata berisi warna musim semi,
diantara dua tepi kebun terdapat seseorang yang jangkung, yang nyaris
aku belum pernah melihat manusia yang kepalanya memanjang di langit
seperti itu, dan sekitar orang itu terdapat banyak anak-anak kecil yang
pernah aku lihat. Saya bertanya; ‘Apa ini sebenarnya, mereka ini siapa? ‘
kedua orang yang membawaku berujar; ‘Ayo kita pindah ke tempat lain
dulu! ‘ Kami pun berangkat melanjutkan perjalanan, hingga kami
mendatangi sebuah kebun besar yang sebelumnya aku belum pernah melihat
kebun lebih besar dan lebih indah daripadanya sama sekali, Keduanya
berkata; ‘Naiklah engkau! ‘ Kami pun naik, dan kami berakhir ke sebuah
kota yang dibangun dari batu bata emas dan perak, lalu kami tiba di
pintu kota. Kami minta dibuka, maka pintu pun dibuka untuk kami, kami
masuk dan kami disambut oleh beberapa orang yang separo tubuhnya seperti
orang paling tampan yang pernah anda lihat, dan separohnya seperti
manusia paling jelek yang pernah engkau lihat. Keduanya mengatakan
kepada mereka; ‘Pergilah kalian semua! ‘ Lantas mereka sampai di sebuah
sungai. Tak tahunya sungai itu terbentang mengalir, airnya sangat putih
bersih, mereka pun pergi dan mandi-mandi disana, kemudian kembali
menemui kami dan kotorannya telah hilang di sungai tempat mereka mandi,
sehingga mereka menjadi manusia paling tampan. Keduanya mengatakan
kepadaku; ‘Inilah surga Aden dan di sini hunianmu! ‘ lantas pandanganku
menatap ke atas, tak tahunya ada sebuah istana seperti awan putih yang
menyendiri. Keduanya berkata; ‘Inilah hunianmu! ‘ Saya menjawab; ‘Semoga
Allah memberkati kalian berdua, sekarang biarkanlah aku untuk
memasukinya! ‘ Keduanya menjawab; ‘kalau sekarang jangan dulu, namun
pasti engkau akan memasukinya! ‘ Saya mengatakan; ‘Semenjak semalaman
aku telah melihat peristiwa-peristiwa aneh nan mencengangkan, tolong
kabarilah aku apa arti sebenarnya yang kulihat! ‘ Keduanya berujar;
‘Sekarang baiklah kuberitakan kepadamu peristiwa-peristiwa itu! Adapun
laki-laki pertama yang kamu datangi sedang kepalanya pecah dengan batu,
itu adalah seseorang yang mempelajari alquran namun ia menolaknya, dan
ia tidur sampai meninggalkan shalat wajib. Adapun orang yang kamu
datangi membelah dagu kawannya hingga tengkuknya, tenggorokannya hingga
dagunya, dan matanya hingga tengkuknya, itu adalah seseorang yang
berangkat dari rumahnya lantas ia dusta, dan kedustaannya menembus
cakrawala. Adapun laki-laki dan wanita yang telanjang dalam bangunan
seperti tungku, mereka adalah laki-laki dan wanita pezina. Adapun
laki-laki yang berenang dalam sungai dan disuapi batu besar, mereka
adalah pemakan riba, adapun laki-laki yang raut mukanya menyeramkan di
neraka sambil menyalakan api dan berlari-lari di sekitarnya, itu adalah
Malik, penjaga Jahannam, adapun laki-laki jangkung dalam taman, ia
adalah Ibrahim ‘alaihissalam, adapun anak-anak di sekitarnya adalah bayi
yang mati diatas fitrah.” Lantas sebagian sahabat bertanya; ‘ya
Rasulullah, juga anak orang-orang musyrik? ‘ Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Juga anak-anak orang-orang musyrik! Adapun
orang yang separoh berwajah tampan dan separohnya lagi jelek, mereka
adalah orang yang mencampuradukkan amal shalih dan lainnya jelek, lantas
Allah mengampuni kesalahannya.” (HR Al-Bukhari – 6525).
Wahai
saudara-saudaraku Muslimin dan Muslimat, Allah Ta’ala telah wanti-wanti
(berpesan dengan sangat) agar kita jangan sampai mendekati zina. Namun
dunia ini justru zina itu telah jadi bisnis dengan aneka macam
bentuknya. Maka betapa malangnya manusia yang terseret oleh tipuan
lingkungan manusia yang tidak menggubris larangan Allah Ta’ala itu.
Hingga terseret kepada nafsu syahwat kenikmatan sesaat.
Bila
terlanjur belepotan dosa dalam kubangan maksiat yang menjijikkan itu,
sekarang mumpung nyawa masih ada –belum sampai di tenggorokan dalam
sakaratul maut yang tidak diterima tobat saat itu, dan juga matahari
belum terbit dari barat— maka kesempatan bertobat ketika belum ada
gejala itu masih ada. Kesempatan ini sangat baik akibatnya bila
digunakan untuk bertobat dengan taubatan nashuha, taubat yang
sebenar-benarnya.
Bila ajal telah tiba maka habislah kesempatan
bertobat, dan penyesalan akan berkepanjangan tidak ada kesudahannya.
Hanya manusia yang bodoh lah sebenarnya yang pilih menyesal selamanya.
Semoga saja Muslimin dan Muslimat yang taat diselamatkan Allah dari kebodohan semacam itu.
Akhirnya, semoga Allah melindungi hamba-Nya yang mendengarkan
perkataan-perkataan Allah dan Rasul-Nya kemudian mentaatinya dengan
ikhlas hanya untuk-Nya. Amien ya Rabbal ‘alamien.
Senin, 04 Januari 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar