Kewajiban Umat muslim baik itu laki laki dan perempuan adalah saling mengingatkan
" ... orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran." (Al-Ashr:103:3)
Tuntunan Quran dalam memilih pemimpin
Sehubungan dengan banyaknya pertanyaam kepada kami mengenai "memilih
pemimpin dalam islam" maka kami putuskan membuat halaman khusus untuk
itu semoga bermanfaat
51. Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi
pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian
yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin,
maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
(Al-Maidah:51)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi
pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan
permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab
sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan
bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang
beriman.”
(Al Maidah(5):57)
Bahkan Allah membrikan tuntunan dalam Alquran cara memilih Istri:
221. Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka
beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mu'min lebih baik dari wanita
musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan
orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu'min) sebelum mereka
beriman. Sesungguhnya budak yang mu'min lebih baik dari orang musyrik,
walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah
mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka
mengambil pelajaran.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Diketengahkan oleh Ibnu
Mundzir, Ibnu Abu Hatim dan Wahidi dari Muqatil, katanya, "Ayat ini
diturunkan mengenai Ibnu Abu Martsad Al-Ghunawi yang meminta izin kepada
Nabi saw. untuk mengawini seorang wanita musyrik yang cantik dan
mempunyai kedudukan tinggi. Maka turunlah ayat ini." Diketengahkan oleh
Wahidi dari jalur Suda dari Abu Malik dari Ibnu Abbas, katanya bahwa
ayat ini turun mengenai Abdullah bin Rawahah. Ia mempunyai seorang budak
sahaya hitam yang dimarahi dan dipukuli. Dalam keadaan kebingungan ia
datang kepada Nabi saw. lalu menyampaikan beritanya, seraya katanya,
"Saya akan membebaskannya dan akan mengawininya." Rencananya itu
dilakukannya, hingga orang-orang pun menyalahkannya, kata mereka, "Dia
menikahi budak wanita." Maka Allah swt. pun menurunkan ayat ini. Hadis
ini dikeluarkan pula oleh Ibnu Jarir melalui As-Sadiy berpredikat
munqathi.
2. Diutamakan Laki-laki
“Kaum laki-laki itu
adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan
sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan
karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.
Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah
memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka
nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan
pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu
mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi
lagi Maha Besar.”
(An Nisa(4):34)
“Tidak akan beruntung suatu kaum yang mengangkat seorang wanita sebagai pemimpinnya.” (HR. Bukhari)
3. Dewasa (Baligh)
Yakni memiliki kualitas yang baik dalam membedakan sesuatu yang benar
dan salah, mana yang haq dan mana yang batil, yang ditunjang oleh
ketaqwaan kepada Allah SWT., pengetahuan serta pengalaman bermasyarakat
yang baik pula.
“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang
yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu)
yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan
pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata
yang baik.” (An Nisa(4):5)
4. Amanah dan ditunjang oleh disiplin Ilmu yang baik
Seorang pemimpin yang amanah dapat dipercaya dalam melaksanakan
kepercayaan dan tanggung jawab dengan baik harus pula ditunjang oleh
ilmu yang sesuai dengan bidangnya. Dengan memiliki ilmu yang baik dan
berkualitas diapun akan jauh dari kendali dari golongan tertentu yang
akan menjadikannya hanya sebagai pemimpin boneka demi kepentingan
segolongan atau kelompok tertentu.
“Berkata Yusuf: “Jadikanlah
aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang
pandai menjaga, lagi berpengetahuan.” (Yusuf(12):55)
Sabda Baginda Nabi saw.:
“Apabila suatu urusan dipercayakan kepada seseorang yang bukan ahlinya, maka tunggulah waktu kehancurannya.”(HR. Bukhari)
5. Adil
Adil adalah tidak berat sebelah. Semua yang dipimpinnya haruslah
disayangi dan diperlakukan dengan baik sesuai yang sudah diamanahkan,
baik itu dulunya yang memilihnya ataupun yang tidak memilihnya ketika
proses pemilihan pemimpin.
“Hai Daud, sesungguhnya Kami
menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan
(perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab
yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (Shaad(38):26)
6. Sehat Jasmani maupun secara mental/kejiwaan
Menjadi pemimpin diperlukan fisik yang kuat serta mental yang tangguh
dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang sudah diamanahkan. Mental
yang kuat dalam menghadapi serangan-serangan dan provokasi lawan
politiknya yang harus diselesaikan secara arif dan bijaksana.
Rasulullah saw bersabda:
“Dari Abu Dzar berkata, saya bertanya kepada Rasululloh SAW, mengapa
engkau tidak meminta saya memegang sebuah jabatan?; Abu Dzar berkata
lagi, lalu Rasululloh SAW menepuk punggung saya dengan tangannya seraya
berkata; Wahai Abu Dzar,sesungguhnya kamu seorang yang lemah. Padahal,
jabatan itu sesungguhnya adalah amanat (yang berat untuk ditunaikan)”
(HR. Muslim)
Jumat, 07 Agustus 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar