Sejarah berdirinya Prana Sakti Indonesia

Seni beladiri Prana Sakti merupakan ilmu beladiri dengan tenaga dalam warisan leluhur bangsa Indonesia.

Sepak terjang Prana Sakti Cabang Pantura

Berdirinya Prana Sakti cabang pantura merupakan...

Susunan pengurus cabang Pantura

Susunan pengurus Prana Sakti cabang Pantura yang telah di sahkan oleh pusat.

Daftar Prana Sakti cabang

Daftar nama lokasi Prana Sakti cabang.

Apa itu syahadat

Kalimat syahadat merupakan kalimat sebuat pengakuan seorang manusia terhadap kesaksian adanya Allah dan Rasul-Nya.

Kamis, 31 Desember 2015

PENDAFTARAN ANGGOTA BARU


Pendaftaran anggota baru untuk KOTAMADYA PEKALONGAN angkatan ke 1 dan KABUPATEN PEKALONGAN angkatan ke 18. Kami buka mulai 1 januari 2016. Syarat muslim usia minimal 17 tahun,sementara waktu hanya menerima laki-laki. KAMI JUGA MENERIMA ANGGOTA BARU DARI NEGARA LAIN (Selama di Indonesia kurang lebih 3 bulan tetapi kami juga bisa menerima privat 1 minggu lamanya sudah tamat.)


Rabu, 30 Desember 2015

Rosul menangis bahkan pingsan saat jibril ungkap penghuni neraka yg ke-7

Kala itu Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang tak biasa. Namun, Jibril terlihat berbeda. Raut wajah yang tak biasa.
Maka Rasulullah shallallahu allaihiwassalam bertanya:
"Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".
Lalu Rasullulah shallallahu allaihiwassalam bersabda:
"Ya Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam".
Jawabnya: "Ya. Ketika Allah menjadikan Jahanam, maka dinyalakan selama 1000 tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan 1000 tahun sehingga putih, kemudian 1000 tahun sehingga hitam, lalu menjadi hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya.
Demi Allah, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar semua penduduk dunia karena panasnya. Demi Allah, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi karena panas dan basinya.
Demi Allah, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke 7.
Demi Allah, andaikan seorang di ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur karena sangat panasnya. Jahannam itu sangat dalam, perhiasannya besi dan minumannya air panas bercampur nanah, dan pakaiannya adalah potongan-potongan api.
Api neraka itu ada 7 pintu, jarak antar pintu sejauh 70 tahun, dan tiap pintu panasnya 70 kali dari pintu yg lain".
Dikatakan dalam Hadist Qudsi:
"Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahariKu. Tahukah kamu bahwa neraka jahanamKu itu: mempunyai 7 tingkat.

 Setiap tingkat mempunyai 70.000 daerah. Setiap daerah mempunyai 70.000 kampung. Setiap kampung mempunyai 70.000 rumah. Setiap rumah mempunyai 70.000 bilik. Setiap bilik mempunyai 70.000 kotak. Setiap kotak mempunyai 70.000 batang pokok zaqqum. Di bawah setiap pokok zaqqum mempunyai 70.000 ekor ular. Di dalam mulut setiap ular yang panjangnya 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat. Dan di bawah setiap pokok zaqqum terdapat 70.000 rantai. Setiap rantai diseret oleh 70.000 malaikat". "Api yang ada sekarang ini, yang digunakan bani Adam untuk membakar hanyalah 1/70 dari api neraka jahannam" (HR. Bukhari-Muslim). ALLAH berfirman dalam beberapa ayat berikut... "Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka akan mendengar kegeraman dan suara nyalanya". (QS. Al-Furqan: 11). "Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah lantaran marah". (QS. Al-Mulk: 7). Air di jahannam adalah hamim (air panas yang menggelegak), anginnya adalah samum (angin yang amat panas), sedang naungannya adalah yahmum (naungan berupa potongan-potongan asap hitam yang sangat panas) (QS. Al-Waqi'ah: 41-44). Rasulullah Shallallahu allaihiwassalam meminta Jibril untuk menjelaskan satu per satu mengenai pintu-pintu neraka tersebut. "Pintu pertama dinamakan Hawiyah (arti harfiahnya: jurang), yang diperuntukkan bagi kaum munafik dan kafir. Pintu ke 2 dinamakan Jahim, yang diperuntukkan bagi kaum musyrikin; Pintu ke 3 dinamakan Saqar, yang diperuntukkan bagi kaum shobiin atau penyembah api; Pintu ke 4 dinamakan Ladha, diperuntukkan bagi iblis dan para pengikutnya; Pintu ke 5 dinamakan Huthomah (artinya: menghancurkan hingga berkeping-keping), diperuntukkan bagi kaum Yahudi; Pintu ke 6 dinamakan Sa'ir (arti harfiahnya: api yang menyala-nyala), diperuntukkan bagi kaum kafir. Rasulullah bertanya: "Bagaimana dengan pintu ke 7?

 Sejenak malaikat Jibril seperti ragu untuk menyampaikan siapa yang akan menghuni pintu ketujuh. Akan tetapi Rasulullah Shallallahu allaihiwasalam mendesaknya sehingga akhirnya Malaikat Jibril mengatakan, .... "Pintu ke 7 diperuntukkan bagi umatmu yang berdosa besar dan meninggal sebelum mereka mengucapkan kata taubat sebelum meninggal... Mendengar penjelasan yang mengagetkan itu, Rasulullah pun langsung pingsan, Jibril lalu meletakkan kepala Rasulullah Shallallahu allaihowassalam di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar beliau bersabda: "Ya Jibril, sungguh besar kerisauan dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari umat ku yang akan masuk ke dalam neraka?" Jawabnya: "Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari umatmu." Nabi Muhammad shallallahu allaihiwassalam lalu menangis, Jibril pun ikut menangis. Kemudian Nabi langsung masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk shalat. Setelah kejadian itu, beliau tidak berbicara dengan siapapun selama beberapa hari, dan ketika sholat beliau pun menangis dengan tangisan yang sangat memilukan. Mari kita memohon ampun jangan sampai kita meninggal sebelum bertaubat... Mari kita bersholawat kepada Nabi kita agar diberi syafa'at... Maafkan teman teman jika ada salah dan khilaf... Ana uhibbukum fillah... Semoga kita saling memanggil untuk masuk ke surga nanti.. Jangan sampai ada yang tertinggal di neraka,.. Naudzubillahi min dzalik.

Minggu, 27 Desember 2015

LAA ILAHA ILLALLAH


Siapapun anggota Prana Sakti Indonesia yang makin rajin latihan maka akan sering mengalami KEKALAHAN TELAK dalam latihan. Semakin banyak kekalahan maka yang akan kita banyak ISTIQFAR, Jurus-jurus adalah tidak lain dzikir " laa ilaha illallah",tentu kita tidak akan pernah menang bahkan makin kita menghayati makin TERPENTAL KE BELAKANG . Akhirnya kita dapatkan sabar dan ikhlas . SETIAP latihan menjalankan dzikir tersebut.SEMAKIN BANYAK KEKALAHAN SEMAKIN BANYAK KITA MENEBAR SABAR,IKHLAS.
Sudah barang tentu KESOMBONGAN akan kita kalahkan apalagi PENYAKIT FISIK sudah barang tentu akan kita kalahkan dengan banyak MUNTAH RASA PAHIT,MASAM.MANIS akhirnya berbagai macam penyakit SEMBUH .
LALU.....apa yang mau kita sombongkan di hadapan Allah swt ???
Kesomobongan hanya teman setan tidak lain kelak di akherat NERAKA tempatnya.

BURUNGNYA SERING NGATUK ???


ANDA LEMAH SYAHWAT sebagai laki-laki dan istri sering marah-marah karena burungnya ngantuk melulu ???
Dengan olah nafas yang full sesuai istruksi pelatih maka peredaran darah bersama oksigen maksimal ke seluruh tubuh termasuk di dalam burung yang tadinya ngatukan menjadi sering berkicau nyaring. Anda akan merasakan percaya diri dan gembira. Hal ini sebenernya hanya sebagian kecil manfaat di perguruan kami yang menggunakan "LAA ILAHA ILLALLAH".tanpa obat perkasa atau herbal kami bantu anda.
Tetapi ingat.....!!!!.
"Jangan tergiur oleh lubang berjalan-jalan"

Jumat, 25 Desember 2015

DAHSYATNYA NERAKA MENURUT ISLAM

Yazid Ar-Raqqsyi meriwayatkan dari Anas bin Malik “Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang tidak biasa dengan raut muka yang berbeda dari biasanya. Rasulullah bertanya: Wahai Jibril, kenapa Aku melihat raut mukamu berbeda?

Jibril menjawab, "Wahai Muhammad, aku datang kepadamu pada saat Allah memerintahkan supaya api neraka dinyalakan. Tidak pantas jika orang yang mengetahui bahwa -- neraka, siksa kubur dan siksa Allah itu sangat dasyat-- untuk bersenang sebelum dirinya merasa aman dari ancaman itu."

Rasulullah menjawab: "Wahai Jibril, lukiskanlah keadaan neraka itu kepadaku."

Jibril berkata:  "Baik, ...Ketika Allah swt menciptakan neraka, apinya dinyalakan seribu tahun hingga berwarna hitam pekat, nyala dan baranya tidak pernah padam."

"Demi Dzat yang mengutus engkau kebenaran sebagai Nabi, seandainya neraka itu berlubang sebesar lubang jarum, niscaya segenap penghuni dunia akan terbakar karena panasnya."

"Demi Dzat yg mengutus Engkau dengan kebenaran sebagai Nabi, seandainya ada baju penghuni neraka itu digantung diantara langit dan bumi, niscaya semua penghuni dunia akan mati karena bau busuk dan panasnya."

"Demi Dzat yg mengutus Engkau kebenaran sebagai Nabi, seandainya sehasta dari mata rantai sebagaimana yang disebutkan didalam al qur’an diletakkan di puncak gunung, niscaya bumi sampai kedalamnya akan meleleh."

"Demi Dzat yang mengutus Engkau kebenaran sebagai Nabi, seandainya ada seorang berada di ujung barat dunia ini disiksa, niscaya orang yang berada di ujung timur akan terbakar karena panasnya."

Neraka itu mempunyai 7 pintu dan masing-masing pintu dibagi-bagi untuk laki-laki dan perempuan.

Rasulullah bertanya; “Apakah pintu-pintu itu seperti pintu kami?”

Jibril menjawab; “Tidak.Pintu itu selalu terbuka dan pintu yang satu berada dibawah pintu yang lain. Jarak pintu yang satu dengan pintu yang lain sejauh perjalan 70 tahun. Pintu yang dibawahnya lebih panas 70 x lipat dari pintu yang diatasnya."

"Musuh-musuh Allah diseret kesana dan jika mereka sampai di pintu itu, malaikat Zabaniyah menyambut mereka dengan membawa rantai dan belenggu. Rantai itu dimasukkan ke dalam mulutnya dan keluar dari duburnya, sedangkan tangan kirinya dibelenggu dengan lehernya, dan tangan kanannya dimasukkan ke dalam dada hingga tembus ke bahu.

Setiap orang yang durhaka itu dirantai bersama setan dalam belenggu yang sama, lantas diseret wajahnya tersungkur dan dipukul oleh malaikat dengan palu. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalam neraka."

Rasulullah bertanya, "Siapakah penghuni masing-masing pintu itu?"

Jibril menjawab,  "Pintu yang paling bawah namanya Hawiyah.  Pintu neraka Hawiyyah ini adalah pintu neraka yang paling bawah (dasar), yang merupakan neraka yang paling mengerikan. Pintu neraka ini ditempati oleh orang-orang munafik, orang kafir termasuk juga keluarga Fir'aun, dalam neraka Hawiyyah.

Hal ini sebagaimana arti dari firman Allah ;"Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyyah" (QS.Al-Qari'ah :9).

Pintu kedua namanya Jahim.  Yakni pintu neraka tingkatan ke 6. Tingkatan neraka ini di atasnya neraka Hawiyyah. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah.  Hal ini sebagaimana arti firman Allah ini :"Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat" (QS.Asy-Syu'araa :91).

Pintu ketiga namanya Saqar, tempat arang-orang shabi'in. Merupakan pintu neraka pada tingkatan ke 5. Di dalam pintu itu ditempati oleh orang-orang yang menyembah berhala atau menyembah patung-patung yang dibuat bangsanya sendiri.

Tingkatan pintu neraka ini, terletak di atasnya pintu neraka Jahim. Tentang neraka ini, Allah telah berfirman yang artinya :"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)" (QS. Al-Mudatstsir : 42)

Pintu keempat namanya Ladza,  berisi iblis dan orang-orang yang mengikutinya, serta orang Majusi. Ladza merupakan pintu neraka pada tingkatan nomor 4.  Di dalamnya ditempati Iblis laknatullah beserta orang-orang yang mengikutinya dan orang-orang yang terbujuk rayuannya. Kemudian orang-orang Majusi pun ikut serta menempati neraka Ladza ini. Mereka kekal bersama Iblis di dalamnya. Tingkatan pintu neraka Ladza ini diatasnya pintu neraka Saqar.

Dalam hal ini Allah telah berfirman : Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak". (QS. Al-Ma'arij : 15). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Iblis dan para pengikutnya akan dimasukkan ke dalam neraka Ladza. Seperti apa yang dikatakan oleh Malaikat Maut (malaikat Izrail) ketika Iblis hendak dicabut nyawanya, maka malaikat maut itu berkata, bahwa Iblis akan diberi minum dari neraka Ladza.

Pintu kelima namanya Huthamah, tempat orang-orang Yahudi. Merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 3. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Yahudi dan para pengikutnya. Pintu neraka Huthamah ini, tingkatannya di atas pintu neraka Ladza yang dihuni para Iblis.  Tentang neraka Huthamah ini, Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an : "Dan tahukah kamu, apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan". (QS. Al-Humazah : 5-6).

Pintu keenam namanya Sa'ir, merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 2.  Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Nashrani dan para pengikutnya. Pintu neraka ini berada di atas tingkatan pintu neraka Huthamah. Mengenai neraka ini, Allah Ta'ala telah berfirman :"Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)".(QS. Al-Insyigaq : 12).

Selanjutnya Jibril terdiam karena merasa segan kepada Rasulullah Saw. kemudian Rasulullah bertanya, "Kenapa engkau tidak memberitahukan penghuni pintu yang ketujuh?"

Jibril menjawab : "Pintu ke tujuh namanya pintu neraka Jahanam. Merupakan pintu neraka yang paling atas (pertama).  Di dalamnya berisi umatmu yang melakukan dosa-dosa besar dan tidak tobat sampai mereka meninggal dunia."

Rasulullah pingsan mendengar penjelasan Jibril tersebut. Jibril meletakan kepala Rasulullah di pangkuannya sampai Beliau sadar kembali.

Salman Al-Farisi datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata, ”Assalaamu'alaikum, yaa ahla baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan junjunganku Rasulullah Saw.?" Namun tidak ada yang menjawab, sehingga meraka pun menangis dan terjatuh.

Rasulullah bersabda: "Betapa besar cobaan yang menimpaku dan aku merasa sangat sedih.  Jadi, ada di antara umatku yang akan masuk neraka?"

Jibril menjawab, "benar, yaitu umatmu yang mengerjakan dosa-dosa besar.

Kemudian Rasulullah saw. menangis, dan Jibril pun juga ikut menangis. Rasulullah Saw. lantas masuk ke rumahnya dan menyendiri. Beliau hanya keluar rumah jika hendak mengerjakan shalat dan tidak berbicara dengan siapa pun. Dalam shalat beliau menangis dan sangat merendahkan diri kepada Allah Ta’ala.

Pada hari yang ketiga, Abu Bakar r.a. datang ke rumah beliau dan mengucapkan, ”Assalaamu’alaikum, yaa ahla baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan Rasulullah SAW. ?” Namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya, sehingga Abu Bakar menangis tersedu-sedu.

Umar r.a. datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata, ”Assalaamu' alaikum, yaa ahlal baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan Rasulullah Saw.?" Namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya, sehingga Umar lantas menangis tersedu-sedu.

Kemudian Salman bangkit dan mendatangi rumah Fathimah. Sambil berdiri di depan pintu ia berkata, " Assalaamu' alaikum, wahai putri Rasulullah Saw” sementara Ali r .a. sedang tidak ada di rumah.

Salman lantas berkata, "Wahai putri Rasulullah Saw ., dalam beberapa hari ini Rasulullah Saw. suka menyendiri. Beliau tidak keluar rumah kecuali untuk shalat dan tidak pemah berkata-kata serta tidak mengizinkan seseorang untuk masuk ke rumah beliau."

Fathimah lantas pergi ke rumah beliau (Rasulullah). Di depan pintu rumah Rasulullah Saw. Fathimah mengucapkan salam dan berkata, "Wahai Rasulullah, saya adalah Fathimah."

Waktu itu Rasulullah Saw. sedang sujud sambil menangis, lantas mengangkat kepala dan bertanya, ”Ada apa wahai Fathimah, Aku sedang menyendiri. Bukakan pintu untuknya." Maka dibukakanlah pintu untuk Fathimah.

Fathimah menangis sejadi-jadinya, karena melihat keadaan Rasulullah yang pucat pasi, tubuhnya tampak sangat lemah, mukanya sembab karena banyak menangis.

Fathimah bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang sedang menimpa dirimu wahai ayahku?"  Beliau bersabda, "Wahai Fathimah, Jibril datang kepadaku dan melukiskan keadaan neraka. Dia memberitahu kepadaku bahwa pada pintu yang teratas diperuntukkan bagi umatku yang mengerjakan dosa besar. Itulah yang menyebabkan aku menangis dan sangat sedih."

Fatimah bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana mereka masuk ke neraka itu?" Beliau bersabda, "Mereka digiring ke neraka oleh malaikat. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka tidak biru, mulut mereka tidak disumbat, dan mereka tidak dibelenggu ataupun dirantai."

Fatimah bertanya," Wahai Rasulullah, bagaimana sewaktu mereka digiring ke eraka oleh malaikat?"  Beliau bersabda, "Laki-laki ditarik jenggotnya, sedangkan perempuan dengan ditarik rambut ubun-ubunnya. Banyak di antara umatku yang masih muda, ketika ditarik jenggotnya untuk digiring ke neraka berkata, ”Betapa sayang kemudaan dan ketampananku.

”Banyak di antara umatku yang perempuan ketika ditarik ke neraka berkata, ”Sungguh aku sangat malu.” Ketika malaikat yang menarik umatku itu sampai ke neraka dan bertemu dengan Malik, Malik bertanya kepada malaikat yang menarik umatku itu, ”Siapakah mereka itu? Aku tidak pernah melihat orang-orang yang tersiksa seperti mereka. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka tidak biru, mulut mereka tidak disumbat, mereka tidak dibarengkan dengan golongan setan, dan mereka tidak dibelenggu atau diikat lehernya?”

Malaikat itu menjawab, "Kami diperintahkan untuk membawa mereka kepadamu dalam keadaan seperti itu.” Malik berkata kepada mereka, ”Wahai orang-orang yang celaka, siapakah sebenarnya kalian ini?” (Dalam hadis yang lain disebutkan, bahwa ketika mereka ditarik oleh malaikat, mereka selalu menyebut-nyebut nama Muhammad. Ketika mereka melihat Malik, mereka lupa untuk menyebut nama Muhammad Saw. karena seramnya Malaikat Malik).

Mereka menjawab, ”Kami adalah umat yang diturunkan Al-Quran kepada kami dan termasuk orang yang mengerjakan puasa pada bulan Ramadhan.”  Malik berkata, "Al-Quran hanya diturunkan untuk umat Muhammad Saw .”

Ketika mendengar nama Muhammad, mereka berteriak seraya berkata, 'Kami termasuk umat Muhammad Saw” .  Malik berkata kepada mereka, ”Bukankah di dalam Al-Quran ada larangan untuk mengerjakan maksiat-maksiat kepada Allah Ta'ala?”

Ketika mereka berada di tepi neraka dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah, mereka berkata ”Wahal Malik, izinkanlah kami untuk menangisi nasib kami.”
Malik mengizinkannya, dan mereka lantas menangis dengan mengeluarkan darah.

Malik lantas berkata, ”Alangkah baiknya, seandainya tangis ini kamu lakukan sewaktu berada di dunia. Seandainya sewaktu di dunia kamu menangis seperti ini karena takut kepada siksaan Allah, niscaya sekarang ini kamu tidak akan masuk neraka.”

Malik lalu berkata kepada Zabaniyah, ”Lemparkan, lemparkan mereka ke dalam neraka.” Ketika mereka dilempar ke dalam neraka, mereka berseru secara serempak mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallah...., sehingga api neraka langsung menjadi padam.

Kemudian Malik berkata, ”Wahai api, sambarlah mereka!” Api itu menjawab, ”Bagaimana aku menyambar mereka sementara mereka mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallaah. Malik berkata lagi kepada api neraka, ”Sambarlah mereka”.

Api itu menjawab, ”Bagaimana aku menyambar mereka, sementara mereka mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallah.” Malik berkata, ”Benar, namun begitulah perintah Allah Arasy”.  Kemudian api itu pun menyambar mereka. Di antara mereka ada yang disambar sampai dua telapak kakinya, ada yang disambar sampai dua lututnya, dan ada yang disambar sampai lehemya.

Ketika api itu akan menyambar muka, Malik berkata,  ”Jangan membakar muka mereka, karena dalam waktu yang cukup lama mereka bersujud Kepada Dzat Yang Maha Kuasa.

Dalam Al-Qur'an, Allah telah mensifati neraka Jahannam sebagai berikut :"Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi gunung".(QS. Al-Mursilat : 32) "Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya.
(QS. Al-Hijr : 43)

Dari Hadits Qudsi: Bagaimana kamu masih bisa melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari-Ku. Tahukah kamu bahwa neraka jahanam-Ku itu mempunyai 7 tingkat. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung  Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah  Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak  Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum  Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat.  Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat.

Kamis, 24 Desember 2015

OPEN DOOR FOR OVERSEAS STUDENT

Would you like to improve your fitness, strength, and endurance? How about improving your concentration, focus, and discipline? We are here for solving your problem. Our next beginner class is in every month and program is available for ages 17 to adult. Open private Prana Sakti Indonesia is a family program designed for parents and children. Please read this note regarding children ages 17+.
In order to apply for beginner classes we request that you contact at Jl. Raya Karanganyar Gang.Sanggar Pramuka 150 m Pekalongan Jawa Tengah Indonesia. Handphone : +6281225552266

Student Requirements:
1. Moslem
2. Ages 17+

In additional,
1. All step for beginner class, the student must attend 3 times minimum per week.
2. Consistently practice skills at home.


PERGURUAN BELADIRI TENAGA DALAM ISLAM PRANA SAKTI INDONESIA

Menerima pendaftaran anggota baru bukan saja dari Pekalongan ,boleh dari propinsi seluruh Indonesia.Selain itu boleh juga jika ada peminat dari negara lain.Mungkin dari Amerika,Eropa,Asia ,Australia.Kami persilahkan datang ke Indonesia di Pekalongan tetapi dengan syarat harus muslim.Kami dengan senang hati menerima dan membimbingnya sampai selesai/lulus tingkat dasar.
Silahkan datang ke sekretariat .




Inti yang diajarkan di Prana sakti Indonesia"LAA ILAHA ILLALLAH"

(La Ilaha Illallah)

Awali dengan bismillah
Assalamualaikum saudaraku, pada tulisan yang lalu saya mengatakan akan menulis tentang syarat-syarat dari pernyataan kalimat tauhid yakni لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (La Ilaha Illallah) pada  tempo hari yang lalu, dalam blog ini saya menulis bahwa pernyataan لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (La Ilaha Illallah) merupakan kunci surga seperti tulisan dibawah ini
"Dalam buku Tamasya ke Surga terjemahan dari kitab yang ditulis Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah dengan judul asli "Hadil Arwaah ila Biladil Afraah " , dikatakan pada BAB 14.
Hasan bin Arafah berkata bahwa telah berkata kepada kami Ismail bin Ayyasy dari Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Hasan dari Syahr bin Husyab dari Muadz bin Jabal Radiyallahu anhu yang berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda,

" kunci surga adalah kesaksian laa ilaaha illallahu (tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali ALLAH)

hadits ini di riwayatkan oleh imam Ahmad dalam musnadnya"
(sumber: http://www.acowahab.blogspot.com/)
sebelum saya membahas syarat-syarat dari لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (La Ilaha Illallah), saya akan membahs terlebih dahulu maknanya,



Makna لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله (La Ilaha Illallah)

Makna  لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (La Ilaha Illallah) yaitu    لا معبود بحق إلا الله (Tidak ada (sesembahan) yang diibadahi dengan benar selain Allah). makna لاَ إِلَهَ menafikan (meniadakan) hak penyembahan selain ALLAH, siapa pun itu, entah itu patung, jin (setan), manusia (orang yang disembah dan dia ridha dengan penyembahan tersebut),makna إِلاَّ اللهُ melakukan pengisbatan (menetapkan) hak ALLAH semata untuk disembah.
 khabar لاَ   harus ditaqdirkan dengan bihaqqin (بحق /yang hak), tidak boleh ditaqdirkan dengan maujud (موجود/ada). Karena ini menyalahi kenyataan yang ada, sebab tuhan yang disembah selain Allah banyak sekali. Hal itu akan berarti bahwa menyembah tuhan-tuhan tersebut adalah ibadah pula untuk Allah. Ini tentu kebatilan yang nyata.
Syarat-Syarat  لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله (La Ilaha Illallah)

1.      Ilmu
ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
“ Dan orang-orang yang menyeru kepada selain ALLAH tidak mendapat syafaat (pertolongan di akhirat) kecuali orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka menyakini.”
(Az-Zukhuf (43) :86).
Maksudnya orang yang bersaksi dengan لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله (La Ilaha Illallahu), dan memahami dengan hatinya apa yang diikrarkan oleh lisannya. Seandainya ia mengucapkan, tetapi tidak mengerti apa maknanya, maka persaksian itu tidak sah dan tidak berguna.
Dalil dari As-Sunnah
Hadits yang terdapat dalam kitab Shahih Muslim dari Utsman rodiyallahu anhu, dia menuturkan bahwa Rasulullulah Shallallahu Alaihi Wassallam bersabda:
“ Barangsiapa yang meninggal dan mengetahui bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali ALLAH, maka dia akan masuk surga”
(HR. Muslim)
2.      Yaqin (Yakin, menafikan syaq (keraguan))
Orang yang mengikrarkan kalimat tauhid لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله (La Ilaha Illallahu) harus yakin dengan kandungan kalimat tauhid itu. Manakala ia meragukannya, maka sia-sia belaka persaksian itu
ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
“ Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada ALLAH dan RasulNya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan ALLAH. Mereka itulah orang-orang yang benar”
(Q.S Al-Hujurat (49):15)
Ayat diatas menerangkan, ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala mensyaratkan bahwa agar keimanan mereka kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala dan RasulNya dikatakan sebagai iman yang sebenar-benarnya maka mereka harus yakin dalam artian tidak boleh ragu-ragu (dalam beriman). Orang yang ragu-ragu dalam beriman termasuk golongan orang-orang munafik.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam bersabda:
“Siapa yang engkau temui dibalik tembok (kebun) ini, yang bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain ALLAH dengan hati yang menyakininya, maka berilah kabar gembira dengan (balasan) surga”
(HR. Bukhari)
Maka siapa yang hatinya tidak menyakini atau ragu-ragu, ia tidak berhak masuk surga.
3.      Ikhlas (Yang menafikan Syirik)
Yaitu membersihkan amal dari segala debu-debu syirik, dengan jalan tidak bermaksud untuk mendapatkan isi dunia, riya’ atau sum’ah tatkala mengucapkannya.
ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Ingatlah ! Hanya milik ALLAH agama yang murni (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Dia (berkata), “kami tidak menyembah mereka melainkan (berharap) agar mereka mendekatkan kami kepada ALLAH dengan sedekat-dekatnya.” Sungguh, ALLAH akan memberi putusan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sungguh, ALLAH tidak memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar”
 (Q.S Az-Zumar (39):3)
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah ALLAH, dengan ikhlas menaatiNya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)”
(Q.S Al-Bayyinah (98):5)
Dalil As-Sunnah
Dalam kitab Shahih Bukhari dari Abu Hurairah dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam, beliau bersabda:
“Orang yang paling berbahagia dengan syafaatku adalah orang yang mengucapkan لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله (La Ilaha Illallahu ) dengan ikhlas dari dalam lubuk hatinya (atau dirinya).”
(HR.Bukhari)
Dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim diriwayatkan sebuah hadits dari Itban bin Malik dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam, beliau bersabda
“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas neraka orang yang mengucapkan لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله (La Ilaha Illallahu) karena menginginkan ridha ALLAH.”
 (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
4.      Shidq (Jujur, menafikan kadzib (dusta)).
Yaitu mengucapkan kalimat ini dan hatinya juga membenarkannya. Manakala lisannya mengucapkan, tetapi hatinya mendustakan, maka ia munafik dan pendusta.
ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“ Diantara manusia ada orang-orang yang mengatakan , ‘kami beriman kepada ALLAH dan hari kemudian, ‘padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu ALLAH dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri, namun mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit lalu ALLAH menambah penyakit mereka; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka telah berdusta.”
 (Q.S Al-Baqarah (2) :8-10).
Dalil dari As-Sunnah
Hadits yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Muadz Bin Jabal dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam, beliau bersabda:
“Tidakkah seseorang itu bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan ALLAH dan Muhammad adalah hamba dan utusanNya dengan sebenar-benarnya dalam hati melainkan ALLAH mengharamkan masuk neraka.”
(HR. Bukhari).
5.      Mahabbah (Kecintaan, yang menafikan baghdha’ (kebencian)).
Maksudnya mencintai kalimat ini serta isinya, juga mencintai orang-orang yang mengamalkan konsekuensinya.
ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan ALLAH; mereka mencintainya sebagaimana mencintai ALLAH. Adapun orang-orang beriman sangat cinta kepada ALLAH.”
(Q.S Al-Baqarah (2): 165).
6.      Inqiyad (Patuh, yang menafikan tark (meninggalkan)).
ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
“ Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepadaNya sebelum dating azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong.”
(Q.S Az-Zumar (39): 54)
“Dan barang siapa berserah diri kepada ALLAH, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul (tali) yang kokoh. Hanya kepada ALLAH kesudahan segala urusan.
(Q.S Luqman (31): 23)
Jika kita mau melihat teks arabnya, kalimat Al-‘Urwatul  Wutsqa (pada tali kokoh) adalah La Ilaha Illallahu. Dan makna yuslim  wajhahu adalah yanqadu (patuh,pasrah)
7.      Qabul (Menerima, yang menafikan radd (penolakan))
Menerima kandungan dan konsekuensi dari kalimat tauhid, menyembah ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala semata dan meninggalkan ibadah selainNya.
Siapa yang mengucapkan, tetapi tidak menerima dan menaati, maka ia termasuk orang-orang yang difirmankan ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala dalam suroh Ash-Shaffat ayat 35-36
ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka, لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله (La Ilaha Illallahu) (tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan ALLAH ) mereka menyombongkan dir. Dan mereka berkata,’ apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sesembahan  kami karena serang penyair gila?”
(Q.S Ash-Shaffat (37) : 35-36)
Ini seperti halnya penyembah kuburan yang mereka mengikrarkan لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله (La Ilaha Illallahu), tetapi tidak mau meninggalkan penyembahan terhadap kuburan. Seperti orang yang mendatangi dukun untuk bertanya sesuatu yang gaib dimana mereka mengikrarkan لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله (La Ilaha Illallahu), tetapi tidak mau meninggalkan kebiasaannya. Seperti orang yang berhukum selain dengan hukum ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala yang mereka mengikrarkan لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله (La Ilaha Illallahu), tetapi tidak mau berhukum dengan hukum ALLAH  Subhanahu Wa Ta’ala malah membuat hukum-hukum tandingan.
demikianlah yang dapat saya bagi kepada rekan-rekan semua, kurang lebihnya saya minta maaf, sungguh kesalahan dari saya dan setan yang terkutuk dan sungguh kebenaran datang dari  ALLAH maka janganlah kita ragu. Ila liqo, Wassallamualaikum Warohmatullahi Waborakatuh

Akhiri dengan Alhamdulillah.

ORGANISASI PERGURUAN BELADIRI TENAGA DALAM ISLAM PRANA SAKTI INDONESIA

SAKTI INDONESIA berdrri sejak tanggal 5 Maret tahun 1975 bersifat NON POLITIK. Jika ada personal yang mendukung PILKADA di manapun berada mohon jangan membawa nama perguruan. Menang jangan takabur karena sifat setan teman di neraka kelak. Ajaran di Prana Sakti Indonesia dengan kalimat tauhid tertinggi tidak mengajarkan takabur duniawi kepada anggota apalagi yang sudah senior tingkatnya tinggi.
Sistem otonomi daerah di negara kita harus disikapi NETRAL,WAJAR,DATAR.bahkan apapun yang terjadi di dunia ini walaupun sampai mati tetap pegangan kalimatullah tertinggi yang diajarkan guru besar kepada seluruh murid-murid yaitu' Laa ilaha Illallah'

SEJARAH PERGURUAN BELADIRI TENAGA DALAM ISLAM PRANA SAKTI INDONESIA

Perguruan Bela Diri Tenaga Dalam Islam PRANA SAKTI adalah seni bela diri tenaga dalam warisan leluhur bangsa Indonesia yang jurus-jurusnya baik di tingkat dasar maupun di tingkat terakhir berkembang sedemian rupa tanpa campuran dari jurus aliran silat manapun baik dari dalam maupun luar negeri.
Ketika Angkatan 66 bangkit menegakkan Orde Baru, menumpas PKI, tidak sedikit generasi muda yang tergabung dalam angkatan 66 harus berhadapan secara fisik dengan antek-antek Partai Komunis Indonesia (PKI).
Ketika itu, tampillah seorang pemuda, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai Ketua Lasykar Aries Margono. Pemuda tersebut bernama Asfanuddin Panjaitan. Bersama rekan-rekannya, mahasiswa UGM, dengan semboyan kuliah sambil berjuang menegakkan Orde Baru, bergabung dengan seluruh kekuatan Angkatan 66 di seluruh Indonesia. Pengalaman demi pengalaman yang ia rasakan membuatnya semakin sadar betapa pentingnya ilmu bela diri dalam menghadapi PKI besrta antek-anteknya yang sadis, biadab dan tidak berperikemanusiaan. Itulah sebabnya, sementara ia meminmpin Laskar Aries Margono, bersama beberapa teman seperjuangannya yang lain, ia memperdalam Ilmu Bela Diri Tenaga Dalam Prana Sakti, yang ternyata dikuasainya dengan sangat baik. Ketika itu, ilmu tenaga dalam Prana Sakti belum dilembagakan dalam suatu bentuk perguruan yang resmi. Beliau bersama rekan-rekannya berguru langsung kepada Guru Besar-nya yang berdiam di Yogyakarta.
Sepak terjangnya dalam menumpas antek-antek komunis dalam G 30 S/PKI sangat mengesankan. Itulah sebabnya Asfanuddin Panjaitan pemuda asal Sumatera Utara ini mendapatkan kesempatan dari Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) untuk mengikuti latihan terjun payung komando di Batujajar. Pada waktu itu Komandan RPKAD adalah Sarwo Edie Wibowo. Setelah anak-anak muda ini selesai mengikuti latihan, mereka dilantik oleh seorang tokoh senior ABRI yang kharismatik, yang kelak dipilih oleh rakyat menjadi Presiden dan bahkan kini bergelar Bapak Pembangunan, Bapak Soeharto. Pemuda Asfanuddin Panjaitan mendapatkan penghargaan dan tercatat dalam Lembaran Negara, karena mendarat tepat pada titik tuju di depan panggung kehormatan.
Waktu berjalan terus, perjuangan demi perjuangan mereka laksanakan bahu-membahu dengan ABRI dan rakyat,hingga pada akhirnya pemuda tadi berhasil menyelesaikan studinya di Fakultas Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Pengalaman demi pengalaman yang didapatkan Drs. Asfanuddin Panjaitan menimbulkan kecintaan yang semakin mendalam terhadap generasi muda. Ia menyadari bahwa untuk mencapai cita-cita kemerdekaan dibutuhkan generasi muda ang tangguh dan terampil, PKI tidak boleh kembali lagi, ujarnya dengan semangat AMPERA. Akan tetapi ternyata dilihatnya generasi muda Indonesia menghadapi krisis penyalah-gunaan narkotika dan obat-obat terlarang lainnya. Kemerosotan moral itu membuat hatinya gundah. Apakah para generasi muda tidak menyadari bahwa perbuatan tersebut tanpa disadari akan meruntuhkan sendi-sendi bangsa Indonesia. Sangat boleh jadi dibalik tindakan peredaran narkotika dan obat-obat terlarang itu tersembunyi niat busuk dari bangsa lain yang hendak menghancurkan bangsa Indonesia. Melihat keadaan itu, marahnya kepada PKI dan di sisi lain cintanya kepada generasi muda, membulatkan tekadnya untuk bergerak dalam dunia pendidikan. Paham komunis dan segala tipu-daya tidak boleh sedikitpun menyentuh jiwa generasi muda. Pemuda harus dibentengi dengan iman dan takwa yang benar-benar terpatri dalam diri dan tercermin dalam segala perbuatan,sikap, tingkah laku, dan pandangan hidup.
Namun ia bukanlah seorang santri, ia bukan pula sarjana IKIP, ia adalah sarjana Sospol. Tetapi ia menguasai ilmu bela diri tenaga dalam. Sementara itu, ia harus tetap menjalankan tekadnya tersebut. Ia pun berpikir dan berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya yang sangat mendalam tentang ilmu tenaga dalam, ia yakin bahwa ilmu ini dapat dimanfaatkan dalam rangka membina iman dan takwa. Tetapi pandangan masyarakat tentang ilmu tenaga dalam masih belum jelas. Sebagian besar masyarakat menganggap tenaga dalam itu perbuatan musyrik. Mereka tanpa pemikiran mendalam, memandang sama semua perguruan tenaga dalam yang ada ketika itu. Padahal masing-masing perguruan tenaga dalam tidak sama prinsip, metode dan jiwanya. Ada perguruan yang bergantung pada kekuatan syetan dengan menjalankan ritual-ritual yang bertentang dengan ajaran Islam. Ada pula yang murni gerakan-gerakan fisik. Sangat sedikit sekali, perguruan beladiri tenaga dalam yang bernafaskan Islam. Akibat ketidakpahaman masyarakat, akhirnya mereka mencampur-adukkan dan menyamaratakan segala bentuk ilmu tenaga dalam dengan menganggap sebagai syirik. Ini kekeliruan yang sangat besar dan tak dapat dimaafkan.
Lama masalah ini dipertimbangkannya. Sampai pada akhirnya ia berketetapan hati untuk menemui Buya Hamka, KH. Ali Maksum dan KH. AR. Fachruddin. Kepada ketiga tokoh ahli agama Islam inilah ia berkonsultasi. Ketiga tokoh inipun dengan segala sifat kebapakan, dengan ketajaman pandangan dan pemikiran serta kedalaman ilmu yang tak diragukan lagi, bukan hanya sekedar memberikan kritik, usul dan saran tetapi juga mencuci dan membersihkan ilmu yangakan dikembangkan oleh Asfanuddin Panjaitan dari hal-hal yang berbau syirik dan hal-hal yang tidak Islami.
Bang Asfan, begitu ia biasa dipanggil dengan sebutan akrab, lantas mengadakan perubahan dalam ilmu tenaga dalam Prana Sakti yang telah diperoleh dari Gurunya. Dengan adanya pembaharuan itu, maka keampuhan jurus-jurus Prana Sakti harus diujicoba ulang. Alhamdulillah berkat ridlo Allah, justeru setelah disesuaikan dengan ajaran-ajaran Islam, jurus Prana Sakti semakin tajam dan dapat dijadikan metode alternatif untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan lahir batin dan dunia akhirat. Metode tersebut diperkuat pula dengan ikrar Prana Sakti :"Apapun yang terjadi, sampai saya mati, saya (tetap) berpegang kepada Laa Ilaaha Illallaah". Jadi tampak jelas bahwa ilmu Prana Sakti sejalan dengan Islam. Bahkan sebuah pernyataan yang dari Rektor IAIN Raden Intan Lampung , Drs. P. Tahriri Fatoni, menegaskan bahwa ilmu yang dikembangkan oleh Prana Sakti merupakan ruh tauhid.
Jurus-jurus yang diajarkan oleh Prana Sakti, tanpa disadari oleh para anggotanya, membawa dampak yang sangat baik bagi kebersihan jiwa dan pengembangan kepribadiannya sesuai dengan Sunnatullah. Manfaat yang dapat diperoleh apabila rajin berlatih dengan jurus-jurus Prana Sakti, antara lain :
1. Menumbuhkan semangat persaudaraan dan persatuan.
2. Menanamkan akhlak mulia.
3. Upaya pensucian batin (jiwa).
4. Memperkuat ketahanan jiwa terhadap segala bentuk tekanan jiwa dengan tumbuhnya sifat sabar, tabah, berjiwa besar dan rendah hati.
5. Membina dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia baik fisik maupun mental.
Untuk memahami jurus-jurus Prana Sakti, seseorang harus benar-benar memahami ilmu tauhid, yaitu ilmu yang berkenaan dengan ke-Esaan Allah, baik Esa dalam Sifat, Zat maupun Perbuatan-Nya. Jiwa dan raga secara bersamaan harus menunjukkan manifestasi iman dalam perbuatan nyata dalam bentuk takwa. Dari sini lahirlah sikap dan perbuatan yang berjalan dalam hukum-hukum alam atau Sunnatullah. Sikap yang seperti inilah yang disebut sebagai sikap orang shaleh, yaitu sikap orang-orang yang senantiasa menuruti aturan alam yang telah ditentukan oleh Allah SWT sejak zaman azali ketika alam semesta ini diciptakan. Demikianlah ternyata jurus-jurus Prana Sakti sebenarnya mengikuti hukum alam atau Sunnatullah ini. Sedangkan inti jurus-jurus Prana Sakti adalah kalimat tauhid, yaitu : Laa ilaaha illallaah, pernyataan dan ikrar iman kepada Allah SWT. Itulah sebabnya, dengan menuntut ilmu tenaga dalam Prana Sakti berarti mengembangkan diri agar menjadi orang Islam yang beriman dan beramal shaleh. Iman dan amal shaleh merupakan dua serangkai yang tak boleh dipisahkan agar dapat menjadi muslim yang kaffah, orang yang Islam secara total dan menyeluruh. Dengan prinsip tersebut, Prana Sakti mengambil perannya dalam membina manusia muslim-muslimat yang tangguh dan berakhlak mulia.
Jurus-jurus Prana Sakti tersusun dalam jenjang-jenjang bertingkat. Semakin sempurna dan semakin tinggi jurus-jurus yang telah dicapai seorang anggota, sejalan dengan itu, semakin bertambah pula pemahaman akan ajaran agama Islam yang mungkin tanpa disadari ia lakukan dalam amal perbuatan dan sikap hidupnya. Inilah sistem pendidikan agama Islam yang sungguh unik. Dengan kata lain kenaikan tingkat dan bertambahnya jurus-jurus, berarti peningkatan dalam iman dan takwanya. Bukan hanya peningkatan dalam ibadah mahdlah, seperti shalat, puasa, zakat dan haji (bagi yang mampu), tapi lebih jauh dari itu, ia akan paham tentang hikmah dan hakikat yang tersembunyi di balik semua bentuk ibadah tersebut. Raga melakukan ritual ibadah, kesannya terpatri dalam jiwa. Kesan dalam jiwa inilah yang mampu mengendalikan dan mengarahkan amal perbuatannya sehingga sesuai dan sejalan dengan ajaran Islam. Barangkali ia tidak tahu tentang suatu ayat atau hadits, meskipun ia telah menjalankannya.
Namun alangkah baik lagi bila ia lengkapi pula dengan belajar ilmu agama Islam, agar amalnya lebih bernilai dan bermakna. Karena itu tidak heran apabila setiap anggota Prana Sakti diajak terus-menerus agar rajin menuntut ilmu agama baik langsung maupun tidak langsung, lisan maupun tulisan. Salah satu jalannya adalah dengan mempelajari Al-Qur'an dan Al-Hadits. Sebagai motivasi agar para anggota mau belajar Al-Qur'an, setiap kenaikan tingkat diadakan test membaca dan menterjemahkan surah al-Fatihah dan al-Ikhlash, dan membaca kitab suci Al-Qur'an. Semua itu dijadikan prasyarat bagi siapa saja yang hendak naik tingkat.
Kepada para anggota Prana Sakti selalu dikatakan bahwa Guru Besar Prana Sakti adalah Al-Qur'an, karena Al-Qur'an adalah kalam atau perkataan Allah yang menjelaskan makna serta konsekuensi yang harus dilakukan bagi siapa saja yang telah berikrar Laa ilaaha illallaah. Kalimah Thayyibah ini adalah inti isi kandungan Al-Qur'an, bahkan inti dari ajaran agama yang dibawa oleh para nabi sejak dari Nabi Adam AS sampai Nabi Muhammad SAW. Jadi untuk memahami Prana Sakti, wajib memahami isi kandungan Al-Qur'an dan Sunnatullah. Dalam Al-Qur'an sebagai ayat-ayat tanziliyah dan pada alam semesta sebagai ayat-ayat kauniyah, terdapat kebenaran mutlak dan pasti tanpa keraguan sedikitpun. Kedua macam ayat ini saling terkait satu sama lain dan tidak mungkin bertolak belakang.
Karena itu, anggota paripurna Prana Sakti, yaitu anggota yang telah mencapai tingkat Payung Rasul, adalah anggota yang harus telah mampu menatap dan memandang alam ini baik yang zhahir maupun batin, dengan kaca mata Al-Qur'an. Pada taraf ini kebiasaan memandang Al-Qur'an dengan kacamata awam, harus dirubah dan dibalik, yakni pandanglah alam ini dengan kacamata Al-Qur'an karena Al-Qur'an apabila dijabarkan dengan benar sebenarnya merupakan cerminan dari alam semesta baik yang fisis maupun metafisis. Al-Qur'an bukan sembarang kitab. Ia adalah kitab yang benar karena datang dari Allah Yang Maha Benar, Pencipta alam semesta.
Jurus-jurus Kasaran, tingkat yang paling awal, akan sia-sia apabila diberikan kepada orang yang tidak mau membaca syahadat. Jurus-jurus Halusan akan sia-sia apabila diberikan kepada orang yang belum hapal surah Al-Fatihah dan Al-Ikhlash berikut maknanya. Dalam test kenaikan tingkat, bukan hanya terjemahan yang ditekankan tetapi lebih jauh dari itu harus memahami apa yang terkandung di dalam kedua ayat tersebut. Kenapa Al-Fatihah disebut Ummul-Kitab dan Al-Ikhlash bagaikan sepertiga dari Al-Qur'an, hanya dapat dipahami apabila kita mengerti hikmah yang terkandung di dalamnya. Jurus-jurus Tikahan tidak akan berarti jika diberikan kepada orang yang tidak mengenal Al-Qur'an. Jurus Mahdi tidak akan sempurna bila diberikan kepada orang-orang yang tidak hapal dan mengerti juz 'Amma. Jurus-jurus Syahbandar tidak berguna bila diberikan kepada ornag itdak mendalami agama Islam, mendalami ilmu-ilmu agama Islam seprti tauhid, fikih, akhlak, tasawuf, tafsir Al-Qur'an, Al-Hadits dan lain-lain ilmu bantu yang menunjang pemahaman untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut. Dan begitu pula, jurus-jurus Payung Rasul akan sia-sia dan tidak berkah bila diberikan kepada orang-orang yang tidak mampu memahami agama Islam dari segala aspek, enggan mengamalkan ilmu yang telah dipelajari, tidak mampu memandang alam dengan segala bentuk kehidupan yang terdapat di dalamnya menurut apa yang telah dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur'an. Bila dibuat kata ringkas, seluruh jurus Prana Sakti tidak akan bermanfaat dan berguna bagi orang yang tidak shalat, karena hikmah yang terdapat dalam shalat sungguh lengkap dan sempurna mencakup segala aspek kehidupan. Bahkan shalat merupakan wujud ketundukan dan penyerahan diri seorang muslim kepada Allah SWT. Jika hal ini telah terbentuk dalam jiwa, yaitu bagi orang yang benar-benar mendirikan shalat, bukan sekedar untuk melepaskan kewajiban belaka, niscaya dapat dipastikan ia termasuk orang-orang yang beriman dan beramal shaleh. Karena itu, amat tepat bunyi sebuah hadits Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa shalat merupakan identitas seorang muslim.
Inilah perjuangan Prana Sakti seperti yang telah digariskan dalam ikrar pendiriannya. Perjuangan itu dimulai sejak tanggal 5 Maret 1975, ketika angkatan I dibuka oleh Drs. Asfanuddin Panjaitan, Guru Besar Prana Sakti, setelah berkonsultasi dengan tokoh-tokoh agama sebagaimana telah disebutkan di atas. Kini Prana Sakti telah membuka cabang-cabang bukan saja di Indonesia, tetapi juga di negara tetangga seperti, Malaysia dan Thailand. Sebenarnya beberapa negara lain telah meminta untuk dibukakan Cabang Prana Sakti, namun permintaan itu untuk sementara belum dapat dipenuhi karena ratusan ribu anggota Prana Sakti di Indonesai memerlukan pembinaan langsung dari Guru Besar, sedangkan anggota yang berada di Malaysia, Thailan, Jerman dan lain-lain secara berkala datang ke Yogyakarta untuk mendapatkan jurus-jurus baru.
Perjuangan Prana Sakti adalah berpartisipasi dalam upaya untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia, guna melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan keertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dengan cara menanamkan jiwa tauhid bagi penganut agama Islam. Penanaman jiwa tauhid ini dimulai dengan sebuah ikrar yang akan memperkuat syahadat yang telah diucapkan agar syahadat itu benar-benar kokoh dalam hati, tercermin dalam ucapan lisan dan aktivitas fisik Dengan demikian Pancasila bukan sekedar pernyataan politis melainkan juga kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Ikrar kalimah tauhid "Laa ilaaha illallaah" itu, bukan saja dipegang teguh dalam jiwa, tetapi juga selalu dimantapkan dalam setiap kali tarikan nafas. Itulah sebabnya latihan Prana Sakti dikaitkan dengan olah raga pernafasan yang telah disenyawakan dengan kalimah tauhid. Setiap kali bernafas, anggota Prana Sakti dilatih dan diingatkan lagi untuk memantapkan aqidah tauhid sehingga selalu merasa dekat dengan Allah SWT Tuhan seru sekalian alam. Para hukama' dan sahabat Rasulullah SAW pernah mengingatkan bahwa zikir merupakan jalan yang dekat untuk menyatu dengan Allah SWT.
Kini Prana Sakti telah berkembang ke seluruh pelosok tanah air dan sampai pula ke manca negara. Cabang-cabang Prana Sakti telah didirikan di Palembang, Lampung, Bengkulu, Jambi, Padang, Riau, Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Magelang, Boyolali, Ujung Pandang, Pare-pare, Kolaka dan banyak daerah lainnya sedang menanti untuk didirikan cabang baru. Pendirian cabang-cabang itu perlu dipertimbangkan secara selektif dan matang, karena Prana Sakti bukan sekedar olah raga tetapi merupakan organisasi dakwah dengan cara yang khas, dakwah bil-quwwah. Penanaman aqidah tauhid yang terkandung dalam kalimah Laa ilaaha illallaah di dalam hati sanubari setiap anggota Prana Sakti dengan segala konsekuensinya, dibutuhkan istiqomah, kerja keras dan ketekunan yang pantang menyerah atau putus asa. Kerja keras itu sedang dilaksanakan oleh Drs. KH. Asfanuddin Panjaitan bersama murid-muridnya. Drs. KH. Asfanuddin P. yang dulu pernah menolak untuk dijadikan anggota DPR karena pertimbangan kesibukannya untuk mewujudkan tekad dan tujuan mulia ini, sekarang telah menjadi anggota Dewan Pembina Angkatan 66 bersama rekannya yang duduk sebagai petinggi negara.
Para muridnya sangat merasakan manfaat ilmu ini dalam upaya taqarrub mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan iman dan takwa, membina kebersihan jiwa dari noda-noda dosa dan sifat-sifat tercela. Oleh karena itu sudah sewajarnya bila kita mendo'akan beliau bersama murid-muridnya semoga mendapat ridlo dari Allah SWT dan senantiasa sukses dalam melangkah serta diterima Allah SWT sebagai amal shaleh yang bermanfaat dan membawa berkah.

MENGENAL LEBIH DEKAT PRANA SAKTI INDONESIA



Prana Sakti Indonesia perguruan beladiri dengan titik sentralnya kalimat tauhid "LAA ILAHA ILLALLAH"khusus warga muslim tujuan utama membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah swt.menjalankan perintah dan segala larangannya sesuai Alquran dan hadist nabi.
BELADIRI
Mungkin banyak yang bertanya-tanya beladiri macam apa yang akan diberikan setelah masuk di dalamnya. Beladiri yang ditanamkan di sini adalah untuk mengalahkan diri sendiri (hawa nafsu) seperti sabda rosulullah sehabis perang badar "Kita baru balik dari satu medan peperangan yang kecil menuju ke satu peperangan yang maha besar, kata Rasulullah. Maka keherananlah para sahabat lantas mereka bertanya, Peperangan apa ya Rasulullah? Jawab baginda Mujahadatunnafsi (melawan hawa nafsu)- Riwayat Baihaqi".
Nafsu tidak tidur dan tidak lena untuk menjadikan manusia senantiasa lalai dan lupa. Jadi benarlah Rasulullah SAW mengatakan peperangan melawan nafsu itu jauh lebih besar daripada melawan musuh lahir. Mari kita lihat firman Allah mengenai hal tersebut :
"Sesungguhnya nafsu (ammarah) itu sangat mengajak pada kejahatan." (Yusuf : 53)
Sabda Rasulullah ;
"Sejahat-jahat musuh engkau yang terletak antara dua lambung engkau." Riwayat Baihaqi
Allah berfirman :
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan jiwanya dan rugilah orang yang mengotorkan jiwanya." (As Syams: 9-10)
Itulah musuh batin namanya, yakni makhluk Allah yang bersifat rohaniah yang tempatnya dalam hati manusia. Allah menjadikannya dengan tujuan untuk menguji keimanan kita. Selain dari nafsu, ada satu lagi musuh orang mukmin yang sifatnya seperti nafsu, yang kerjanya menunggang nafsu untuk dipacu ke arah yang disukai.
Allah berfirman :
"Sesungguhnya syaitan itu bagi manusia adalah musuh yang sangat nyata." (Yusuf: 5)
Nafsu dan syaitan bekerja sama untuk merebut tempat di hati setiap manusia. Bila hati sudah ditawan, manusia bukan lagi mengikuti kata-kata Allah dan Rasul tapi ikut kehendak nafsu dan syaitan. Hari ini hampir semua manusia telah dapat ditipu dan dikuasai oleh nafsu dan syaitan.
JADI LAWAN KITA SESUNGGUHNYA BUKAN MANUSIA WALAUPUN SEHEBAT DAN SEKUAT APAPUN.
Lalu kemenangan apa yang mau dicapai?.Yaitu kemenangan hakiki selamat dunia dengan tujuan terminal akhir kemenangan di akherat kelak atas ridha Allah swt.Maka dari itu sebagai muslim sholat 5 waktu ditambah sholat sunnah ,puasa di bulan ramdhan,...dll yang diperintahkan sudah dalam rasa kecintaan kita kepada Allah swt sebagai hamba.
JADI PRANA SAKTI INDONESIA TIDAK MENGAJARKAN YANG BERBAU SYIRIK,TAKABUR,UJUB...DLL.KAMI MENGAJAK BERDZIKIR SIR DENGAN KALIMAT TAUHID LAA ILAHA ILLALLAH.Gerakan/jurus kami tidak ada yang berbentuk tendang,tangkis,pukul ...dll.Gerakan/jurus yg dilaksanakan adalah gerakan mengalahkan diri sendiri,ego,ambisi,takabur,ujub,riya' yang ada pada hati/jiwa kita.Disamping itu secara otomatis mengalahkan.membersihkan penyakit jasmani lainnya seperti maag,liver,migrain,asam urat,asam lambung....dll yang menahun tiada kunjung sembuh.Insya Allah sembuh atas ridha Allah swt.TELAH TERBUKTI BERBAGI PENYAKIT SEMBUH OTOMATIS DENGAN DZIKIR LAA ILAHA ILLALLAH.
http://pranasaktipantura.blogspot.co.id/